Advertisement
Untuk tipe dari pupuk cair organik ini ada dua yakni pupuk organik cair yang dibuat dengan jalan melarutan pupuk organik yang telah atau baru setengah jadi ( kompos ) kedalam air, dan yang kedua adalah pupuk cair yang dibuat dengan jalan melakukan fermentasi bahan bahan organik secara an aerob dengan dibantu mikroorganisme hidup sebagai pemicu ( starter ) proses fermentasi.
Untuk jenis pupuk cair hasil melarutkan pupuk padan ini biasanya berupa pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos atau campuran dari kesemuanya. Karakteristik pupuk cair jenis ini tidak jauh berbeda dengan pupuk organik padat semacam kompos, hanya saja bentuk atau wujudnya saja yang berupa cairan. Atau dalam bahasa yang paling sederhananya mirip teh celup yang direndam kedalam air kemudian airnya dijadikan untuk memupuk.
Karena pupuk cair model ini adalah hasil dari melarutkan pupuk padat membuat suspensi larutan menjadi kurang begitu stabil dan mudah sekali terjadi pengendapan dan tentu saja kita tidak akan bisa menyimpan pupuk cair jenis ini dalam waktu yang relatif lama. Dan pengaplikasian dari pupuk ini biasanya dilakukan dengan jalan menyiramkan pupuk tersebut diatas permukaan tanaman atau dibawah pohon, bukan disemprotkan ke daun. https://budidayacerdas.blogspot.com/
Dan untuk pupuk cair tipe kedua adalah pupuk cair yang dibuat dengan cara memfermentasikan bahan baku pupuk secara an aerob dengan memanfaatkan mikro organisme sebagai bakteri pengurai yang disiramkan kedalam cacahan hasil limbah atau bahan organik yang mudah kita temui disekitar kita. Untuk bahan baku pembuatannya tentu saja dari berbagai material organik yang belum terkompos seperti sisa limbah rumah tangga, rerumputan liar, batang padi atau damen dan lain sebagainya. Karena prosesnya adalah secara fermentasi maka unsur unsur hara yang ada didalam larutan cair pupuk ini benar benar berbentuk cairan sehingga larutan dari pupuk jenis ini suspensinya sangat stabil, artinya bila dibiarkan lama tidak terjadi pengendapan.
#Karakteristik dan sifat pupuk organik cair
Untuk penggunaannya pupuk organik cair ini tidak dapat dijadikan sebagai pupuk utama dalam kegiatan bercocok tanam dan sebainya anda tetap menggunakan pupuk organik padat untuk pemupukan dasar / utama. Kenapa demikian ? karena pupuk cair ini selain unsur hara nya mudah diserap dan dicerna oleh tanaman, namun sangat rentan sekali tersapu erosi ketika hujan tiba, jadi bila kita hanya mengandalkan pupuk cair saja maka kebutuhan sumber makanan tanaman yang kita budidayakan akan terganggu ketersediaannya. Sedangkan pada pupuk organik padat seperti pupuk organik bokashi unsur hara nya dapat bertahan lama didalam tanah dan mampu memberikan suplay makanan pada tanaman walau lahan tanaman terkena erosi.Untuk penggunaan pupuk organik cair ini lebih bagus tepat dan efisien bila diaplikasikan terhadap batang dan daun serta bunga pada tanaman karena pupuk jenis ini dapat merangsang pertumbuhan dengan lebih baik. Utamanya adalah ketika tanaman budidaya mulai bertunas, atau ketika waktu terjadinya perkembangbiakan dari fase vegetatif ke fase generatif dalam merangsang pertumbuhan buah serta biji. Nutrisi dari pupuk organik cair ini sangat mudah untuk diserap oleh batang serta daun tanaman budidaya melalui lentisel ataupun stomata yang ada pada permukaan batang dan daun. Namun dalam pemberiannya sebaiknya dilakukan dengan hati hati, berikan pupuk cair organik ini sesuai dengan porsinya dan jangan sampai terlalu berlebih karena dapat membuat tanaman yang kita pupuk overdosis dan mati. Maka dari itu anda diharapkan benar benar tahu seberapa porsi atau takaran pupuk organik cair dalam penggunaannya.
Rata rata setiap tumbuhan memiliki kapasitasnya dalam menyerap nutrisi yang berguna sebagai sumber makanannya, Secara teori tumbuhan hanya mampu menyerap unsur hara yang ada pada tanah tidak sampai 2%, sedangkan untuk daun diperkirakan mampu menyerap lebih dari 2%. Dan oleh sebab ini pulalah penggunaan pupuk organik cair sebaiknya diencerkan terlebih dahulu menggunakan air sebelum diaplikasikan. Karena pupuk organik cair ini hanya bersifat sebagai pupuk tambahan, sebaiknya pupuk cair ini memiliki kandungan yang banyak mengandung unsur hara mikro. Dementara untuk unsur hara makro dapat dipenuhi oleh pupuk utama seperti pupuk bokashi / takakura dan lain sebagainya yang pengaplikasiannya melalui tanah. Karena pupuk cair ini harus dapat membrikan unsur hara mikro yang tinggi terhadap tanaman, maka untuk mendapatkan pupuk organik cair dengan kandungan unsur hara mikro ini perlu memilih bahan baku pupuk yang benar.
Baca juga : Cara membuat pupuk organik bokashi
Bahan membuat pupuk organik cair
Untuk dapat membuat pupuk organik cair ini silahkan anda persiapkan bahan bahan berikut ini :- 1 karung kotoran ternak
- 1/2 karung dedak
- 30 kg dedaunan hijau ( batang pisang, jerami, daun leguninosa )
- 100 gr gula merah
- 50 ml Efektif Microorganisme ( EM4 ) bisa beli atau buat sendiri.
- Air bersih secukupnya
- Botol bekas aqua besar atau botol bekas coca cola
- Tong plastik yang kedap udara dengan kapasitas 100 liter sebagai media untuk membuat pupuk cair.
- 1 meter selang aerotor / selang timbang bangunan ( berwarna bening dengan diameter 1/2cm )
Langkah membuat pupuk organik cair
- Siapkan media pembuatan pupuk yakni tong plastik yang kedap udara, kemudian lubangi tutup tong tadi dengan lubang sebesar selang aerotor tadi. Lubangi juga botol aqua plastik seukuran selang kemudian hubungkan antara tong dan botol aqua tadi dengan selang transparan ini, agar kedap udara sebaiknya diberi lem pada sisa lubang ( jangan lupa masukkan air sebanyak setengah botol kedalam botol aqua atau cola tadi ).
- Selanjutnya rajang atau cacah bahan baku organik tadi dengan potongan kecil kecil kemudian dimasukkan kedalam tong.
- Selanjutnya tambahkan air dengan perbandingan antar air dan bahan organik sebesar 1 : 2 kemudian aduk aduk sampai merata.
- Larutkan bioaktivator EM4 dengan 100 gr gula merah serta 5 liter air, tambahkan larutan ini kedalam tong dan kembali diaduk secara merata.
- Terakhir tutuplah tong tersebut menggunakan penutupnya.
Pastikan tong tersebut tertutup degan kondisi rapat dan kedap udara karena proses pembuatan pupuk cair ini adalah secara anaerob dimana selang tadi berfungsi sebagai saluran pembuangan dari gas buang yang dihasilkan selama proses fermentasi tanpa harus ada udaha dari luar tong yang masuk kedalam. Cek kematangan pupuk organik cair ini di hari ke 7 hingga ke 10, caranya adalah dengan membuka tutup tong dan coba cium apakah tercium aroma seperti tape atau tidak, bila iya berarti adonan pupuk ini telah matang dan siap untuk diambil. Pisahkan antara pupuk cair dengan ampasnya menggunakan caringan kain. Bagian yang cair inilah yang disebut dengan pupuk organik cair an aerob, dapat disimpan kedalam botol serta tahan dalam waktu hingga 6 bulan. Sedangkan ampasnya bisa disebut dengan pupuk kompos organik padat yang sangat bagus digunakan sebagai pupuk tanah.
Cara Penggunaan pupuk organik cair
Untuk menggunakan pupuk organik cair ini sangatlah mudah, cukup mengencerkan pupuk ini dengan air bersih kemudian menyemprotkannya pada bagian batang dan daun tanaman. Ingat bahwa pupuk organik cair yang diaplikasikan pada batang dan daun tanaman tidak boleh melebihi 2% kepekatannya. Dipasaran biasanya untuk jenis pupuk ini dapat diencerkan hingga 100 kali lipatnya dimana 1 liter pupuk organik cair bisa diencerkan menggunakan 100 liter air. Guna merangsang pertumbuhan daun tanaman, pupuk ini dapat disemprotkn pada tumbuhan yang baru saja bertunas. Sedangkan untuk tanaman penghasil buah, biji atau umbi penggunaannya dapat diemprotkan pada saat tanaman mulai memasuki tahap perubahan fase dari vegetatif ke fase generatif. Untuk interval waktu penyemprotan sebaiknya diberi jarak per 1 minggu dimusim kemarau atau per 3 hari dimusim penghujan.Bahan baku pembuatan pupuk organik cair ini juga memiliki pengaruh besar terhadap apa yang akan anda tumbuhkan. Bila kalian ingin menumbuhkan dedaunan pada tanaman, maka bahan baku pupuk yang bagus adalah yang memiliki banyak kandungan nitrogen seperti dedaunan hijau, jerami, batang pisang ataupun kotoran ayam. Sedangkan bila anda ingin merangsang pertumbuhan buah, maka unakanlah bahan baku pupuk yang mengandung fosfor dan kalium yang tinggi seperti kotoran sapi, kotoran kambing, dedak serta sekam padi. Atau intinya adalah bila anda ingin merangsang pertumbuhan daun pada tanaman, maka bahan bakunya juga harus terbuat dari limbah daun, begitu juga bila anda ingin merangsang pertumbuhan buah, maka bahan baku yang tepat adalah berasal dari limbah buah buahan.
Baca juga : Cara lengkap membudidayakan buah naga
Advertisement